KPPN Sidikalang

KPPN Sidikalang mengadakan FGD Data Analytics Bersama BPS Kabupaten Karo

Sidikalang, 17 November 2022 Pukul 09.00 WIB. KPPN Sidikalang mengadakan kembali secara daring kegiatan diskusi Analisis Ekonomi Regional. Acara ini dihadiri oleh Para Kuasa Pengguna Anggaran dan operator lingkup wilayah pembayaran KPPN Sidikalang, Nursa’adah, S.ST., M.Agr. selaku  Akademisi  Universitas Sumatera Utara serta para Pegawai KPPN Sidikalang. Narasumber yang dihadirkan pada acara ini ada Hendra P. Tondang S.ST, M.M, Statistisi Ahli Muda BPS Kabupaten Karo.

Dalam paparannya Hendra P. Tondang S.ST memberikan pemaparan indikator-indikator makro Ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan Ekonomi pada tiga wilayah kerja KPPN Sidikalang yaitu wilayah kabupaten Dairi, Kabupaten Karo dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Indikator Makro yang dipaparkan adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Kemiskinan, Pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Ekonomi terkini Sumatera Utara. Terkait Indikator PDRB beliau menyampaikan PDRB dinilai atas dua harga yaitu PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Beliau memaparkan perbandingan PDRB pada wilayah Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten pakpak Bharat dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara. Periode 2017-2021 nilai PDRB ADHB di Provinsi Sumatera Utara dan ketiga kabupaten mengalami kenaikan. Kabupaten Karo merupakan Kabupaten dengan nilai PDRB paling tinggi diantara 2 kabupatenlainnya. Pada tahun 2021 Kabupaten Karo memberikan kontribusi sebesar 2,51 persen terhadap total PDRB provinsi Sumatera Utara.

Terkait Kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) atau sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Persentase penduduk miskin tahun 2021 untuk Kabupaten Karo dibawah persentase penduduk miskin Sumatera Utara yaitu 8,79 dibandingkan 9,01.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi terjadi tahun 2020 yang diindikasikan adanya fenomena kembalinya penduduk yang sebelumnya bekerja di luar Kabupaten Karo, namun kehilangan pekerjaan/ dirumahkan sementara akibat pandemic Covid-19. Namun TPT kabupaten Karo kembali meningkat tahun 2021 dari 1,83 ke 1,95; berbeda dengan Dairi, pakpak Bharat serta Provinsi Sumatera Utara yang cenderung menurun.

Terkait Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM),secara umum pada tahun 2017-2021 IPM ketiga Kabupaten dan Provinsi mengalami peningkatan. Kabupaten Karo merupakan kabupaten dengan IPM diatas provinsi tahun 2017-2021. Sementara Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat berada di bawah Provinsi Sumatera Utara.

Narasumber juga menyampaikan nilai Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Triwulan III Tahun 2022 berada di angka 4,97%. Dari sisi lapangan usaha Pertumbuhan q-to-q triwulan III tahun 2022 didukung oleh semua kategori kecuali kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami kontraksi. Dari sisi pengeluaran, Pertumbuhan q-to-q didukung oleh komponen LNPRT, Komponen PMTB dan komponen Ekspor Barang Jasa kecuali komponen Konsumsi Pemerintah yang mengalami kontraksi. Narasumber juga menyampaikan 4 kategori utama penyumbang ekonomi Sumatera Utara yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Perdagangan besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan Industri Pengolahan. Sedangkan untuk Laju Pertumbuhan, hampir semua kategori tumbuh positif, hanya kategori Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial Wajib yang terkontraksi

Setelah pemaparan dari narasumber diadakan sesi tanya jawab dan diskusi. Akademisi dari Universitas Sumatera Utara memberikan ulasan terkait materi yang disampaikan.

Kegiatan Diskusi Analisis Ekonomi Regional diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman terkait kondisi pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Dairi, Karo dan Pakpak Bharat ini dan kedepannya dapat berperan untuk menganalisis kecenderungan arah pergerakan aktivitas ekonomi di masa mendatang.

Berita Terkait

Back to top button