Perpustakaan dan Kearsipan Dairi Berkerjasama Dengan Prodi Sastra Batak USU Akan “Bukukan 15 Ulos SilahiSabungan”
Sidikalang, 27 April 2022.
Pemerintah Kabupaten Dairi dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berkerjasama dengan Program Studi (Prodi) Sastra Batak Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk Pembuatan Buku Ulos SilahiSabungan yang diadakan di Hotel Martabe Desa Silalahi ll, Kecamatan SilahiSabungan, Kabupaten Dairi pada hari ini Rabu 27/04/2022.
Kegiatan dimaksud adalah sebuah forum diskusi terbuka antara Pemerintah Kabupaten Dairi dengan Raja-raja Turpuk Silahisabungan, Penenun Ulos Silahisabungan serta tokoh-tokoh adat Silahisabungan, untuk membahas sejarah ulos Silahisabungan, baik jumlah ulos Silahisabungan, jenis dan nama masing-masing ulos, motif dan makna dari masing-masing ulos, yang selanjutnya akan dituangkan kedalam sebuah buku. Sehingga dengan demikian, buku dimaksud bisa menjadi sumber informasi bagi seluruh masyarakat Kabupaten Dairi, terlebih bagi pemustaka Perpustakaan Daerah Kabupaten Dairi.
Dalam acara tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Dairi, Ny. Romy M Eddy Berutu yang merupakan istri dari Bupati Dairi DR. Eddy Keleng Ate Berutu. Hadir juga Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dairi Drs. Marisi Sianturi, M.Si, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dairi Rahmatsyah Munthe, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Dairi Aryanto Tinambunan, Camat SilahiSabungan Landong Napitu, SIP., delapan orang Raja Turpuk SilahiSabungan yang mewakili masing-masing marga di Silahisabungan, hadir juga tiga orang Tokoh Adat Silahisabungan, serta delapan orang penenun ulos Silahisabungan. Dari Fakultas Sastra Bahasa Batak USU sendiri hadir Bapak Kepala Prodi Sastra Batak Bapak Drs. Jekmen Sinulingga, M.Hum, dan Antropolog USU Ibu Rita Tambunan.
Kegiatan FGD sangat aktif, penuh saran dan masukan dari para Raja Turpuk, Para penenun ulos silahisabungan, dan tokoh-tokoh adat Silahisabungan.
Pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi Ibu Ny. Romy M Eddy Berutu menyampaikan kepada para peserta acara bahwa Tenunan Ulos yang berasal dari SilahiSabungan sangat unik, berbeda dengan tenunan ulos dari daerah lain manapun.
“Kita mau Tenunan Ulos kita terus hidup, kita harus lestarikan dan publikasikan keunikan dari ulos-ulos tenunan silahisabungan yang menjadi salah satu budaya yang ada di Kabupaten Dairi’, imbuh Ibu Ketua Dekranasda.
Lebih lanjut, disampaikan Ibu Ketua Dekranasda, jangan nanti ulos yang berasal dari SilahiSabungan di klaim oleh daerah lain sebagai milik mereka, tegasnya sambil tersenyum.
“Dalam Ulos banyak artinya baik dari corak,warna dan sejarah awal mula pembuatannya, belum lagi pemanfaatan awal mulanya ulos tersebut”, tutur Ibu Ketua Dekranasda lagi
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Dairi Drs. Marisi Sianturi, M.Si yang mewakili Bupati Dairi DR Edi K Ate Berutu mengatakan bahwa setelah dilakukannya Penelitian dan Penulisan Sejarah atau tentang Ulos Silahisabungan, setelah dituangkan kedalam sebuah buku, maka buku dimaksud akan diajukan ke kementrian Hukum dan HAM RI atau kementrian/lembaga terkait untuk mendapatkan Hak Paten atas buku dan informasi yang tertuang didalamnya. Selanjutnya buku dimaksud akan kita simpan di Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dairi, sehingga buku dimaksud bisa menjadi bahan literasi yang baru bagi seluruh masyarakat Dairi dimanapun berada, terlebih para pemustaka yang datang ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Dairi ini.
Maka dengan itu saya mohon agar kiranya seluruh masyarakat dan warga serta semua Raja Turpuk dan Tokoh Adat agar dapat berperan dalam penulisan karya Buku Ulos Silahisabungan ini, apa yang kita ketahui tentang sejarah dan pembuatan “Ulos Silahisabungan” dapat memberikan informasi dan alat sejarah tersebut kepada kami untuk dapat dibukukan dan dipublikasikan,tutur Marisi Sianturi.
Menurut salah seorang Raja Turpuk, Raja Turpuk Situngkir mengatakan bahwa tidak sembarang untuk memakai Ulos Gobar, itu harus Anak SilahiSabungan dari Sihaloho sampai Tambunan, itupun tidak pada semua acara dipakai.
Amon Situngkir sebagai Raja Turpuk Situngkir menambahkan bahwa Ulos Gobar itu juga hanya bagi Anak, boru, Bere, Ibabere tidak bisa memakainya serta yang belum berrumah tangga juga tidak bisa memakainya, jadi dalam pembuatan buku Ulos Gobar ini cukup makan waktu yang panjang, sebut Amon.
Dalam kesepakatan diakhir acara Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dairi Bapak Marisi Sianturi menyampaikan kepada Net24jam.id bahwa Prodi Sastra Batak Universitas Sumatera Utara (USU Medan) akan melakukan Penelitian terkait 15 Ulos yang dimiliki dan yang berasal dari SilahiSabungan ini dan dalam pembuatan, penyusunan “Buku Ulos SilahiSabungan” pihak Pemkab Dairi dalam hal ini Perpustakaan dan Kearsipan Dairi akan ikut untuk merampungkannya. ungkap Marisi Sianturi menutup.
Dipenutup acara, para peserta kegiatan menyepakati bahwa terdapat 15 Jenis Ulos Silahi sabungan, yakni :
- Ulos Jungjung
- Ulos Sakkot Borna
- Ulos Gobar
- Ulos Hatirongga
- Ulos Polang-polang
- Ulos Bintang Maratur
- Ulos Simakkat-makkat
- Ulos Sitorop Gatip
- Ulos Siantar-antar
- Ulos Sidosdos
- Ulos Pangiring
- Ulos Suri-suri Sanggar
- Ulos Gipul
- Ulos Sigara Topi
- Ulos Silada-lada
Selanjutnya, Tim dari Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara (USU) akan melakukan penelitian mendalam lagi tentang perbedaan jenis corak pada masing-masing ulos, arti dari corak dan warna yang ada pada masing-masing ulos.
Kegiatan ini sendiri masih panjang, hingga pada akhirnya menjadi suatu buku dan mendapat pengakuan hak cipta (hak paten) sebagai milik Kabupaten Dairi.
#dairiunggul
#kerjakerjakerja
#salamsehat
#ulos
#ulossilahisabungan