Pentingnya Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
DAIRIKAB.go.id – Kanker leher rahim merupakan pembunuh nomor dua bagi perempuan, setelah kanker payudara. Sekitar 50% penderita kanker leher rahim meninggal dunia, disebabkan kanker rahim baru diketahui saat sudah berada pada kondisi stadium 3 atau 4.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi dr. Hardi Gurning, dalam Sosialisasi IVA Test di Kantor Camat Lae Parira, Desa Kentara, Kecamatan Lae Parira, Rabu (10/5/2023).
Disampaikan Hardi, gejala kanker serviks antara lain pendarahan yang tidak normal, pendarahan saat melakukan hubungan intim, pendarahan abnormal di luar waktu haid, pendarahan sesudah monopause, kelainan pada vagina, nyeri pada pinggul, serta nyeri pada kaki. Namun, pada kondisi stadium 1 dan 2, cenderung tidak menunjukkan gejala.
“Beberapa faktor risiko terserang kanker rahim yaitu faktor keturunan, infeksi human papillomavirus (HPV) langsung, merokok, obesitas, dan penggunaan pil kb jangka panjang,” ujar Hardi.
Karena cenderung diketahui setelah stadium tiga atau empat, kata Hardi, sehingga pengobatan kanker rahim dilakukan dengan operasi, radioterapi, atau kemoterapi. “Pencegahan kanker leher rahim dapat dilakukan dengan cara tidak berganti-ganti pasangan seksual, tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini (<20 tahun), dan menghindari paparan asap rokok,” kata Hardi.
Selanjutnya, pencegahan kanker leher rahim juga dapat dilakukan dengan menindaklanjuti hasil pemeriksaan IVA/pap smear yang hasilnya positif dan melakukan vaksinasi HPV.
“Maka perlu dilakukan deteksi dini, salah satunya dengan metode IVA Test. Ada beberapa keuntungan melakukan IVA yaitu, pemeriksaan IVA Test sederhana, mudah, cepat, dan hasil dapat diketahui secara langsung,” kata Hardi.
Lebih lanjut, Hardi juga menyampaikan keuntungan lainnya menggunakan IVA Test, yaitu dapat dilakukan di puskesmas atau mobil keliling yang dilakukan dokter umum dan bidan, cakupan deteksi dini dengan IVA minimal 80% selama lima tahun akan menurunkan insidensi kanker rahim secara signifikan, sensitivitas IVA Test sebesar 77% dan spesifitas 86%, serta skrining kanker rahim dengan frekuensi lima tahun sekali dapat menurunkan kasus kanker rahim sebesar 83,6%. (yS)