Tekan Inflasi, Pemkab Dairi Segera Luncurkan G-DairiKI Pertengahan Oktober Ini
Sidikalang, Pertengahan bulan Oktober 2022 ini, Pemerintah Kabupaten Dairi akan meluncurkan Gerakan Dairi Kendalikan Inflasi (G-DairiKI). Program G-DairiKI merupakan sebuah gerakan terpadu untuk menahan laju inflasi di daerah yang menggerus daya beli masyarakat terutama kelompok yang rentan.
“Kenaikan harga BBM subsidi pada bulan lalu sangat berdampak pada beberapa kelompok pengeluaran masyarakat seperti penyediaan makan-minum dan sektor transportasi. Faktor itu juga membuat daya beli masyarakat rentan tergerus setelah sebelumnya daya beli masyarakat sudah tertekan oleh imbas pandemi Covid-19 dan fluktuasi harga komoditas global. Selain itu, kenaikan harga pupuk, kelangkaan ketersediaan bibit juga menggerus produksi dan pendapatan petani. Untuk itulah Pemerintah Kabupaten Dairi meluncurkan G-DairiKI,” kata Bupati Eddy Berutu baru-baru ini.
Bupati menjelaskan, program G-DairiKI difokuskan ke 3 sektor penting. Pertama, meningkatkan produktivitas (intensifikasi dan ekstensifikasi) bahan pangan strategis khususnya volatile food dengan perluasan dan penerapan koorporasi dan digitalisasi sektor pertanian.
Kedua, meningkatkan penetrasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber permodalan untuk sektor usaha pertanian dan UMKM. Ketiga, pola kemitraan swasta dan kerjasama antar daerah untuk menjaga nilai tukar petani dan pasokan komoditas volatile food.
Ditambahkan Eddy Berutu, semua upaya itu terlihat dengan upaya pemerintah daerah dalam memacu kluster komoditas Volatile Food di beberapa kecamatan yang cocok agroklimat dan ketersediaan Calon Lahan Calon Petani (CPCL).
“Fokus pertama adalah dengan melakukan ekstensifikasi tanaman penyumbang atau penyebab inflasi (Volatile Food) yakni bawang merah dan cabai merah, dipadukan dengan kentang, kubis, serta jagung sebagai tanaman pangan,” katanya.
Meski demikian Bupati Eddy Berutu menyebutkan upaya ini tidak mudah. Menurutnya program ini membutuhkan anggaran dan kolaborasi terpadu antara sumberdaya pemerintah pusat (Kementrian Pertanian-red), Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan Pemerintah Daerah baik dalam hal infrastruktur dasar dan sarana prasaran dan bahan produksi.
“Intinya kita harus keroyokan alias gotong royong juga harus dilakukan secara terpadu dalam kesamaan sense of krisis and urgensi,” ujarnya.
Secara terpisah, Kabag Perekonomian Sertda Kab. Dairi Lipinus Sembiring menjelaskan, untuk menekan angka inflasi di Kabupaten Dairi saat ini, Pemkab Dairi telah menjajaki kerjasama penyedia komoditi dengan Pemko Medan yang bertujuan untuk menjamin harga khususnya cabai merah.
Dikatakannya, tindak lanjutnya adalah telah dilakukan pembicaraan antara Sekda Kota Medan dan PUD Pasar Medan dan jajarannya bersama dengan Sekda Kabupaten Dairi, PD Pasar Kabupaten Dairi beserta jajaran, Jumat (30/9/2022) lalu.
“Telah dilakukan pembicaraan pada Minggu lalu, dan kesepakatan awal sudah dibicarakan bahwa penyediaan cabai merah 10 ton per minggu dari Kabupaten Dairi dengan perhitungan harga yang menguntungkan petani dan akan ditingkatkan secara bertahap. Selanjutnya, tindak lanjut kedepannya akan disiapkan penandatanganan MoU antara Pemda dan pelaksana melalui PKS antara PUD Pasar Kota Medan dengan PD Pasar Kabupaten Dairi,” ujarnya. (Ber)